Istirahatlah
tenang dalam lelah mu,
Walau
saat ini,
engkau dalam peluk kabut hitam,
engkau dalam peluk kabut hitam,
Yang
sengaja datang
dari arah timur lautan,
dari arah timur lautan,
dengan
waktu tempuh
separuh hari adanya.
separuh hari adanya.
Benarlah...
Ia
itu malaikat maut ataz rinduku,
Yang
hadiahi anggur neraka untuk penantian lugu-lugu ini,
Berdiamlah,
hati...
agar
membataslah pandang
guna
mengubur-ngubur pilu,
membikin
kebal ialah rasa,
Diseberang
telaga,
Ada
asa membuat ingin,
Dalam
benci, rindu-harap,
semoga
ketika bangun mu, aku senantiasa dalam ingat2mu.
Walau
dihadapan muka mu ada wajah belati seperti nama ku.
Sedu-sedan
hati,
Tapi
ku ingin kau kecup.
Dengan
satu ciuman ringan saat kau terbangun,
Walau
di waktu ini,
aku
hanya bisa berharap kecupan diseberang nada hanphone mu,
Kendati
jua, lara itu bergempita ataz nenar-nenar ku,
namun
sembari waktu,
Kupasti
kan menghantarmu,
Melingkari
mu dengan cinta,
Kedalam
Pelukan Halal Hari
Abadi
0 comments:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan disini,
Terimakasih atas Kunjungan anda