Google Search

Hai Jiwa Perempuanku

Perempuanku.. 
Dalam detik-detik ini, saat umur mu bergulir maju,
Bertambah, dalam hitung masehi tahun.
Perempuanku.. 
Lihat bunga mawar.
Ia tak dapat menolak dirinya menjadi Indah
Perempuanku, 
Pandangi juga jalan hidup sang anggrek di puncak gunung,
yang tak bisa menolak dirinya anggun untuk dicari oleh mereka yang berburu pesona
ya, inilah hukum alam, yang kita pernah aku dan kau bahas 
Perempuanku, 
ketika usia mu dipaksa maju,
bukankah kau juga sedang terangkum dalam hukum alam—kekekalan waktu?
Yang mustahil kau lawan sekuat apapun kamu.
Hai jiwa Perempuanku,
Yang sifat mu mencinta pada warna merah marum,
Hai jiwa Perempuanku,
Yang kenyangi air mata diruang waktu hari-hari kemarin,
Hai jiwa Perempuanku,
Yang antara tegar dan sekali-kali saja rapuh,
Saat berjihad dalam medan arloji yang tikungnya berliku tajam,
Hai jiwa Perempuanku,
genap sudah 22 tahun kau rebut dalam gengam tangan perempuanmu,
yang inhern sebagai kau juga,
Hai jiwa Perempuanku,
22 tahun kau lewati, antara sukar yang banyak  dan senang yang sedikit
hai jiwa Perempuanku,
hamparkan terus tangan perempuan mu,
rebut dan gengam  tahun-tahun di depan muka
yang menantang penuh ego membusung dada.
Terjanglah sombongnya sang waktu,
buktikan kau pantas untuk ku sebut gadis pemenang hidup
Hai jiwa perempuanku,
Bukalah sayap-sayap jiwa mu, gapailah hari esok
untuk merenda satu cinta halal, sekarang dan selama hidupmu


Oleh Irwansyah Putra Psa
Di Sudut Kutaradja
#

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan disini,
Terimakasih atas Kunjungan anda

TENTANG YANG POENYA BLOG INI

Foto saya
Banda Aceh, Aceh, Indonesia
Dilahirkan di Gampong Pedalaman Aceh, Menempuh Pendidikan Sampai Tingkat SMA disana, Pindah dan Merantau Ke Banda Aceh. Saat ini berdomisi di Jakarta. Berminat pada kajian isu-isu sosial, ekonomi, politik. Bercita-cita Menjadi Pengusaha sekaligus politisi profesional Yang Senantiasa Akan Berjuang Untuk Mewujudkan Peradaban Yang Lebih Baik.