Google Search

Bupati Aceh Utara Didemo Saat Rapat di Kantor Gubernur


Dari: serambinews.com
BANDA ACEH
- 07 April 2010 Puluhan mahasiswa asal Aceh Utara, Selasa (6/4) menyerbu ke Kantor Gubernur Aceh dan menghadang Bupati Ilyas A Hamid saat keluar dari mengikuti rapat koordinasi pimpinan daerah (rakorpimda). Mahasiswa mempertanyakan alasan Pemkab Aceh Utara yang hingga kini belum mencairkan beasiswa 2009 senilai Rp 2,8 miliar
.

Massa yang menamakan diri Solidaritas Mahasiswa Korban Beasiswa Pemkab Aceh Utara (SO-KAB) tiba di luar Kantor Gubernur Aceh sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka tak diizinkan masuk, kecuali berorasi di luar pintu pagar. Beberapa mahasiswi terlihat memegang gambar tikus yang bertuliskan kalimat; sampe hate neupeungeut kamoe
(sampai hati menipu kami).Sekitar 20 menit berorasi di luar pintu pagar, mahasiswa diizinkan masuk. Setiba di dalam kompleks Kantor Gubernur, mahasiswa tak berorasi lagi tetapi hanya duduk menunggu keluarnya Bupati Aceh Utara, Ilyas A Hamid. Sekitar satu jam menunggu, kira-kira pukul 13.00 WIB, Bupati Aceh Utara didampingi Asisten I Setdakab T Mustafa dan Kapolres Aceh Utara AKBP Herman Sikumbang keluar menemui mahasiswa.

Kepada Bupati Ilyas A Hamid, langsung saja koordinator aksi, Muhammad Fazil mempertanyakan alasan Pemkab Aceh Utara belum menyalurkan beasiswa 2009 hibah Pemkab Aceh Utara senilai Rp 2,8 miliar untuk 1.800 mahasiswa asal Aceh Utara. Menurut Fazil, umumnya mahasiswa telah meneken tanda terima beasiswa itu. Untuk mahasiswa D-III menerima masing-masing 750.000, mahasiswa S1 masing-masing Rp 1 juta, dan mahasiswa S2 masing-masing Rp 1.500.000.

Pada 16-21 Desember 2009, mahasiswa yang telah dinyatakan lulus verifikasi sebagai penerima beasiswa meneken tanda terima beasiswa kurang mampu di Setdakab Aceh Utara. “Waktu itu panitia berjanji akan mencairkan dana tersebut dua minggu kemudian,” kata Muhammad Fazil.  Namun, kata Fazil, hingga batas waktu yang dijanjikan, ternyata beasiswa yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung cair. Ketika dipertanyakan ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) dan Sekdakab Aceh Utara, diperoleh jawaban belum bisa dicairkan karena penerima belum melampirkan rekening bank. “Padahal syarat itu tidak pernah disebutkan sebelumnya, seperti penerimaan beasiswa pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Fazil.

Diteliti kembali
Bupati Aceh Utara, Ilyas A Hamid kepada mahasiswa mengakui keterlambatan pembayaran beasiswa karena sebelumnya sejumlah nama sempat diteliti kembali karena ada yang bukan mahasiswa asal Aceh Utara. Sedangkan persoalan pencantuman nomor rekening penerima beasiswa, menurut Ilyas memang diwajibkan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran kas daerah.

“Itu sebagai bukti ketika nanti diaudit oleh lembaga hukum, termasuk jika diaudit KPK. Kalau tidak bagaimana kami mempertanggungjawabkannya,” kata Ilyas. Ditanya kapan beasiswa itu bisa dicairkan, Bupati Aceh Utara tidak langsung menjawab, tetapi menanyakan kepada Asisten I, T Mustafa.

Menurut T Mustafa, dana itu kini telah ada di DPKKD Aceh Utara, namun belum bisa dicairkan jika penerima belum melampirkan nomor rekening bank. Mustafa mengakui, jatah beasiswa 2009 itu menggunakan APBK 2010 karena jatah APBK 2009 sudah mati pada Desember tahun lalu akibat persyaratan mendapatkan beasiswa ketika itu belum lengkap.

“Yang pastinya dana itu masih utuh di DPKKD. Akhir Mei nanti dana itu sudah bisa dicairkan, kini tinggal menunggu nomor rekening dari masing-masing penerima. Makanya segera didata dan dimasukkan,” kata T Mustafa.    Ditanya jika beasiswa jatah 2009 menggunakan APBK 2010, maka beasiswa 2010 kemungkinan tak ada lagi, T Mustafa tidak mengakui itu karena dia tidak mengatakan demikian. Namun, menurutnya tergantung kemampuan APBK Aceh Utara.(sal)
http://www.serambinews.com/news/view/27981/bupati-aceh-utara-didemo-saat-rapat-di-kantor-gubernur #

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan disini,
Terimakasih atas Kunjungan anda

TENTANG YANG POENYA BLOG INI

Foto saya
Banda Aceh, Aceh, Indonesia
Dilahirkan di Gampong Pedalaman Aceh, Menempuh Pendidikan Sampai Tingkat SMA disana, Pindah dan Merantau Ke Banda Aceh. Saat ini berdomisi di Jakarta. Berminat pada kajian isu-isu sosial, ekonomi, politik. Bercita-cita Menjadi Pengusaha sekaligus politisi profesional Yang Senantiasa Akan Berjuang Untuk Mewujudkan Peradaban Yang Lebih Baik.