dari : serambinews.com
BANDA ACEH - Mahasiswa asal Aceh Utara di Banda Aceh melaporkan Pemkab Aceh Utara ke Polda Aceh karena hingga saat ini jatah beasiswa 2009 untuk mahasiswa kurang mampu tak kunjung dibayar. Laporan ke Polda Aceh disampaikan sembilan perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU). ‘Tim sembilan’ ini tiba di Mapolda Aceh sekira pukul 10.30 WIB dan langsung menyampaikan pengaduan ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Aceh.
Ketua Litbang IPAU, Irwansyah Putra menyebutkan jumlah beasiswa untuk 1.800 mahasiswa kurang mampu itu mencapai Rp 2,6 miliar. Untuk mahasiswa D-III, masing-masing memperoleh Rp 750.000, S1 Rp 1 juta, dan S2 Rp 1.500.000 per orang. Menurut Irwansyah, pada 18-21 Desember 2009, mahasiswa yang dinyatakan lulus verifikasi mendapatkan beasiswa itu menandatangani data penerimaan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Aceh Utara. Menurut informasi dari petugas di DPKKD, beasiswa akan cair dua minggu kemudian.
“Nyatanya hingga kini belum juga ada tanda-tanda akan dicairkan. Padahal umumnya mahasiswa sudah menandatangani daftar penerimaan,” ujar Irwansyah kepada Serambi di Mapolda Aceh, Rabu (17/3).
Baru-baru ini, kata Irwansyah, persoalan tersendatnya beasiswa itu dipertanyakan kembali ke pihak DPKKD Aceh Utara, namun jawaban yang diperoleh masih menunggu rekening bank dari masing-masing penerima beasiswa. “Padahal waktu penerima beasiswa didata, petugas tidak meminta rekening bank masing-masing penerima. Tahun-tahun sebelumnya, pembayaran beasiswa itu juga tidak melalui rekening bank, melainkan diserahkan langsung pada mahasiswa bersangkutan usai menandatangani berkas penerimaan,” tandas Irwansyah.
Mahasiswa juga mempertanyakan persoalan serupa kepada Bupati Aceh Utara Ilyas A Hamid, juga mendapat penjelasan serupa. Bahkan, Ilyas menangguhkan agar beasiswa itu dibayar menggunakan APBK 2010. “Kami tidak bisa terima alasan ini karena beasiswa itu dana hibah Pemkab Aceh Utara setiap tahun. Jika kasus ini tak bisa diselesaikan, kami menggelar demo besar-besaran di Aceh Utara dengan melibatkan seluruh mahasiswa asal Aceh Utara, baik yang kuliah di Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, dan berbagai daerah lain,” tegas Irwansyah.
Pengacara IPAU, Hendry Rachmadhani SH berharap pihak Polda Aceh mengusut tuntas persoalan itu. Dia menilai Pemkab Aceh Utara telah melakukan penipuan terhadap mahasiswa kurang mampu, Masih terkait dengan persoalan beasiswa tersebut, sebelumnya, Kamis 11 Februari 2010 puluhan mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Kantor Bupati Aceh Utara. Mereka menuntut Pemkab Aceh Utara segera menyalurkan beasiswa 2009 karena mahasiswa Aceh Utara yang kini kuliah di sejumlah lembaga pendidikan tinggi di Aceh sangat membutuhkan dana tersebut.(sal).
#
BANDA ACEH - Mahasiswa asal Aceh Utara di Banda Aceh melaporkan Pemkab Aceh Utara ke Polda Aceh karena hingga saat ini jatah beasiswa 2009 untuk mahasiswa kurang mampu tak kunjung dibayar. Laporan ke Polda Aceh disampaikan sembilan perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU). ‘Tim sembilan’ ini tiba di Mapolda Aceh sekira pukul 10.30 WIB dan langsung menyampaikan pengaduan ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Aceh.
Ketua Litbang IPAU, Irwansyah Putra menyebutkan jumlah beasiswa untuk 1.800 mahasiswa kurang mampu itu mencapai Rp 2,6 miliar. Untuk mahasiswa D-III, masing-masing memperoleh Rp 750.000, S1 Rp 1 juta, dan S2 Rp 1.500.000 per orang. Menurut Irwansyah, pada 18-21 Desember 2009, mahasiswa yang dinyatakan lulus verifikasi mendapatkan beasiswa itu menandatangani data penerimaan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Aceh Utara. Menurut informasi dari petugas di DPKKD, beasiswa akan cair dua minggu kemudian.
“Nyatanya hingga kini belum juga ada tanda-tanda akan dicairkan. Padahal umumnya mahasiswa sudah menandatangani daftar penerimaan,” ujar Irwansyah kepada Serambi di Mapolda Aceh, Rabu (17/3).
Baru-baru ini, kata Irwansyah, persoalan tersendatnya beasiswa itu dipertanyakan kembali ke pihak DPKKD Aceh Utara, namun jawaban yang diperoleh masih menunggu rekening bank dari masing-masing penerima beasiswa. “Padahal waktu penerima beasiswa didata, petugas tidak meminta rekening bank masing-masing penerima. Tahun-tahun sebelumnya, pembayaran beasiswa itu juga tidak melalui rekening bank, melainkan diserahkan langsung pada mahasiswa bersangkutan usai menandatangani berkas penerimaan,” tandas Irwansyah.
Mahasiswa juga mempertanyakan persoalan serupa kepada Bupati Aceh Utara Ilyas A Hamid, juga mendapat penjelasan serupa. Bahkan, Ilyas menangguhkan agar beasiswa itu dibayar menggunakan APBK 2010. “Kami tidak bisa terima alasan ini karena beasiswa itu dana hibah Pemkab Aceh Utara setiap tahun. Jika kasus ini tak bisa diselesaikan, kami menggelar demo besar-besaran di Aceh Utara dengan melibatkan seluruh mahasiswa asal Aceh Utara, baik yang kuliah di Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, dan berbagai daerah lain,” tegas Irwansyah.
Pengacara IPAU, Hendry Rachmadhani SH berharap pihak Polda Aceh mengusut tuntas persoalan itu. Dia menilai Pemkab Aceh Utara telah melakukan penipuan terhadap mahasiswa kurang mampu, Masih terkait dengan persoalan beasiswa tersebut, sebelumnya, Kamis 11 Februari 2010 puluhan mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Kantor Bupati Aceh Utara. Mereka menuntut Pemkab Aceh Utara segera menyalurkan beasiswa 2009 karena mahasiswa Aceh Utara yang kini kuliah di sejumlah lembaga pendidikan tinggi di Aceh sangat membutuhkan dana tersebut.(sal).
0 comments:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan disini,
Terimakasih atas Kunjungan anda