Google Search

DALAM PELUKAN HALAL ABADI


picture source: ainulyaqin.blogspot.com
Damailah tidur wahai kekasih ku,
Istirahatlah tenang dalam lelah mu,
Walau saat ini,
engkau dalam peluk kabut hitam,
Yang sengaja datang 
dari arah timur lautan,
dengan waktu tempuh 
separuh hari adanya.
Benarlah...
Ia itu malaikat maut ataz rinduku,
Yang hadiahi anggur neraka untuk penantian lugu-lugu ini,
Berdiamlah, hati...
bisik ku pada jiwa terpakur, 
redup-redup mata binar--tangisku gelak,

Mata tertutup,
agar membataslah pandang
guna mengubur-ngubur pilu,
membikin kebal ialah rasa,
Diseberang telaga,
Ada asa membuat ingin,
Dalam benci, rindu-harap,
semoga ketika bangun mu, aku senantiasa dalam ingat2mu.
Walau dihadapan muka mu ada wajah belati seperti nama ku.

Sedu-sedan hati,
Tapi ku ingin kau kecup.
Dengan satu ciuman ringan saat kau terbangun,

Walau di waktu ini,
aku hanya bisa berharap kecupan diseberang nada hanphone mu,
Kendati jua, lara itu bergempita ataz nenar-nenar ku,
namun sembari waktu,
Kupasti kan menghantarmu,
Melingkari mu dengan cinta,
Kedalam Pelukan Halal Hari Abadi

#

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan disini,
Terimakasih atas Kunjungan anda

TENTANG YANG POENYA BLOG INI

Foto saya
Banda Aceh, Aceh, Indonesia
Dilahirkan di Gampong Pedalaman Aceh, Menempuh Pendidikan Sampai Tingkat SMA disana, Pindah dan Merantau Ke Banda Aceh. Saat ini berdomisi di Jakarta. Berminat pada kajian isu-isu sosial, ekonomi, politik. Bercita-cita Menjadi Pengusaha sekaligus politisi profesional Yang Senantiasa Akan Berjuang Untuk Mewujudkan Peradaban Yang Lebih Baik.