Banda Aceh, 24 July 2010
Dari Dinding FB: Arrayah Pictures Posting Suro Tan Sulaiman |
Sudah tiga hari ini aku di serang sakit berat, badan terasa lemah, pembaringan menjadi hari-hari ku belakangan ini, tak ada yang datang menjenguk. Dari Puluhan teman yang aku miliki, hanya dua manusia saja yang menampakkan batang hidungnya. Teman yang biasanya ramai ke rumah, tiba-tiba saja menyusut drastis, kalau saja sempat dibuat grafik pasti angkanya menunjukkan penurunan yang signifikan. Mereka sedang disibukkan aktifitas pribadi, ada yang sedang sidang skripsi, ada pula yang sibuk ngurus proposal ada yang sedang pulang kampung, menikmati jadwal liburan studi.
Kerinduan untuk bercengkrama, bersama sahabat diselingi pisang goreng buatan sendiri sambil membahas agenda advokasi masyarakat yang kehilangan uangnya 220 Milyar di Aceh Utara akibat prilaku kebijakan pemerintah setempat yang serampangan dalam mengelola uang rakyat. Agenda diskusi ringan, seputar isu politik aktual diselingi tawa dan canda kerap menghiasi keseharian hidupku. Kami melakukannya di warung kopi, dirumah, atau dimana saja, tanpa peduli suasana, kadang-kadang diskusi kami juga kelewatan,--masih terus membicarakan seputar cita-cita kemerdekaan Aceh, walaupun wacana itu sudah harus terdepak dari memori, setelah Pemerintah RI dan GAM membuat perundingan di Helsinky.
Malam ini, aku dilanda penyakit, sepi dari wacana dan gairah,--rindu akan hadirnya taman-taman diskusi yang kritis, namun sakit yang aku derita ini memaksa aku harus menerima kenyataan untuk duduk manis didepan layar laptop putihku ini. Dokter melarang keluar rumah, katanya akan menyulitkan penyembuhan. Suasana Banda Aceh hari ini, dengan keadaan angin yang ada kalanya kencang dan kadang ringan.
0 comments:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan disini,
Terimakasih atas Kunjungan anda